🐶 Bagaimanakah Prinsip Pengembangan Kegiatan Pariwisata
Pendekatandasar membayangkan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Queensland dengan tiga prinsip utama (triple-bottom-line) melalui keseimbangan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Prinsip pariwisata berkelanjutan dengan tujuan-tujuan ekonomi, yaitu. (a) meningkatkan pengeluaran pengunjung;
PEMAKNAANPARIWISATA DAN KAITANNYA DENGAN ISLAM Kosa kata pariwisata berasal dari kata "pari" yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar dan "wisata" artinya bepergian atau perjalanan. Jadi, pariwisata berarti suatu kegiatan perjalanan atau bepergian yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dengan tujuan bermacam-macam.
Bagaimanakahprinsip pengembangan kegiatan pariwisata? Jawab: Prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yaitu sebagai berikut. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan. Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat. Melibatkan para pemangku kepentingan. Memberikan kemudahan kepada pengusaha skala lokal kecil dan
Gambarandari Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Pengertian Pariwisata Pada Dasarnya Pariwisata Sangat Mengandalkan Adanya Keunikan, Kekhasan, Kelokalan, Dan Keaslian Alam Dan Budaya Yang Tumbuh Dalam Masyarakat. Melihat Pada Pengertian Dalam Perda Kota Batu Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan, Menyatakan Bahwa Pariwisata Adalah Berbagai Macam Kegiatan Wisata
Kegiatanmonitor dan evaluasi pembangunan pariwisata berkelanjutan mencakup penyusunan pedoman, evaluasi dampak kegiatan wisata serta pengembangan indikator-indikator dan batasan-batasan untuk mengukur dampak pariwisata. Pedoman atau alat-alat bantu yang dikembangkan tersebut harus mecakup skala nasional, regional, dan lokal. Akuntabilitas
modelpengembangan pariwisata yang akan menjad isoul si bagi parwi si ata massa,l pence-gahan kerusakan ekologi dan eksploitasi kegiatan wisata di kawasan Pantai Selatan DIY dengan studi kasus: Pantai Baru, Bantul, DIY. Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Penerapan
1 Prinsip Pariwisata Berkelanjutan. 2. Partisipasi Masyarakat setempat harus mengawasi dan mengontrol pembangunan pariwisata dengan ikut terlibat dalam : Menentukan visi pariwisata Mengidentifikasi sumber - sumber daya yang akan dipelihara dan ditingkatkan Mengembangkan tujuan dan strategi untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata
Kegiatanwisata ini dapat dikelola oleh suatu badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan oleh petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan. Daerah pengembangan wisata di Bali, yang umumnya terdapat di wilayah pesisir, secara umum menimbulkan dampak lingkungan, seperti pengurugan hamparan terumbu karang dan
wRsm3x. Bagaimana Prinsip Pengembangan Kegiatan Pariwisata – Bagaimana Prinsip Pengembangan Kegiatan Pariwisata Kegiatan pariwisata merupakan sebuah industri yang menghasilkan pendapatan bagi banyak negara di seluruh dunia. Kegiatan pariwisata dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam, serta meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. Namun, pengembangan kegiatan pariwisata harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini harus menjamin bahwa kegiatan pariwisata memiliki dampak positif bagi masyarakat lokal dan konservasi alam. Prinsip pertama adalah pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kegiatan pariwisata harus didasarkan pada pengelolaan yang berwawasan lingkungan, yang memastikan bahwa lingkungan alam tetap terjaga dan dapat menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat lokal. Kegiatan pariwisata juga harus memastikan bahwa sumber daya alam yang digunakan tidak tercemar atau habis. Prinsip kedua adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Masyarakat lokal harus ikut serta ketika membuat keputusan dan mengelola sumber daya alam. Ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan tidak mengurangi hak mereka. Masyarakat lokal juga harus dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kegiatan pariwisata, sehingga mereka benar-benar bisa merasakan manfaat yang ditawarkan. Prinsip ketiga adalah pengembangan usaha yang berkelanjutan. Kegiatan pariwisata harus didasarkan pada usaha yang berkelanjutan, yang memastikan bahwa industri pariwisata terus berkembang namun tidak mengganggu sumber daya alam dan masyarakat lokal. Usaha ini juga harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tetap menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat lokal, terutama dalam hal pendapatan. Prinsip keempat adalah komitmen untuk pelayanan kualitas tinggi. Kegiatan pariwisata harus didasarkan pada prinsip pelayanan kualitas tinggi, yang memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan kunjungan yang menyenangkan dan berkesan. Para pelaku industri pariwisata juga harus menyediakan fasilitas yang berkualitas tinggi, sehingga para wisatawan dapat merasakan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan selama mengunjungi destinasi pariwisata. Prinsip kelima adalah menciptakan kerjasama yang positif. Kegiatan pariwisata harus didasarkan pada kerjasama yang positif antara pemerintah, masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata, dan organisasi nirlaba. Ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Prinsip-prinsip pengembangan kegiatan pariwisata tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata menghasilkan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Prinsip-prinsip ini harus diikuti dengan hati-hati agar kegiatan pariwisata dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat lokal dan lingkungan alam. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Prinsip Pengembangan Kegiatan 1. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa lingkungan alam tetap terjaga dan dapat menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat 2. Pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka bisa ikut serta ketika membuat keputusan dan mengelola sumber daya 3. Pengembangan usaha yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa industri pariwisata terus berkembang namun tidak mengganggu sumber daya alam dan masyarakat 4. Komitmen untuk pelayanan kualitas tinggi sehingga para wisatawan mendapatkan kunjungan yang menyenangkan dan 5. Menciptakan kerjasama yang positif antara pemerintah, masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata, dan organisasi nirlaba. Penjelasan Lengkap Bagaimana Prinsip Pengembangan Kegiatan Pariwisata 1. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa lingkungan alam tetap terjaga dan dapat menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat lokal. Pengembangan kegiatan pariwisata harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan adalah salah satu prinsip penting dalam pengembangan pariwisata. Prinsip ini berfokus pada upaya untuk mempertahankan kelestarian alam dan mengoptimalkan manfaatnya bagi masyarakat setempat. Pertama, pelestarian alam berarti menjaga kesuburan ekosistem seperti hutan, laut, dan air tanah. Hal ini bertujuan agar kualitas dan kuantitas alam tetap terjaga. Hal ini sangat penting bagi kegiatan pariwisata karena alam memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan melestarikan alam, kita dapat memastikan bahwa alam dapat menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat lokal. Kedua, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan berarti mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam yang tersedia tanpa menghancurkan ekosistem alam. Ini melibatkan berbagai tindakan yang akan menjamin kelestarian alam dan meningkatkan kualitasnya untuk masyarakat setempat. Selain itu, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga harus mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi. Ini berarti memperhatikan berbagai kepentingan dari berbagai pihak seperti masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku pariwisata. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan penting bagi pengembangan kegiatan pariwisata. Hal ini karena alam memiliki nilai ekonomi tinggi dan dengan melestarikan alam dan mengoptimalkan manfaatnya bagi masyarakat setempat, kita dapat memastikan bahwa pariwisata dapat menyediakan banyak manfaat bagi masyarakat lokal. Selain itu, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga harus mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. 2. Pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka bisa ikut serta ketika membuat keputusan dan mengelola sumber daya alam. Kegiatan pariwisata tidak dapat dilepaskan dari lingkungan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa masyarakat lokal harus ikut serta dalam proses pengembangan pariwisata. Prinsip pengembangan pariwisata yang kedua adalah pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka bisa ikut serta ketika membuat keputusan dan mengelola sumber daya alam. Memahami masyarakat lokal adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini harus dilakukan melalui sebuah pendekatan yang memungkinkan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam proses pengembangan. Hal ini termasuk menciptakan mekanisme partisipasi yang adil dan menghormati hak-hak masyarakat lokal. Ini juga termasuk mendidik masyarakat lokal tentang manfaat pariwisata dan cara terbaik untuk mengelola sumber daya alam. Sebuah pendekatan partisipatif juga harus diterapkan untuk menentukan kesepakatan tentang bagaimana sumber daya alam harus digunakan. Ini termasuk menentukan bagaimana pendapatan dari kegiatan pariwisata akan digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan bagaimana hal itu dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan. Kegiatan pariwisata juga harus memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip etika dan hak asasi manusia. Hal ini termasuk hak masyarakat lokal untuk memiliki hak kepemilikan sah atas sumber daya alam dan kebebasan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber daya alam yang dimiliki harus digunakan. Kegiatan pariwisata juga harus memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki hak untuk memperoleh manfaat dari kegiatan pariwisata. Hal ini termasuk hak untuk memperoleh pendapatan yang adil dan hak untuk menikmati manfaat dari pengembangan pariwisata. Prinsip pengembangan pariwisata yang kedua adalah pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka bisa ikut serta ketika membuat keputusan dan mengelola sumber daya alam. Melalui prinsip ini, para pengembang pariwisata dapat memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki hak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber daya alam mereka harus digunakan. Ini juga memastikan bahwa masyarakat lokal dapat memperoleh manfaat adil dari kegiatan pariwisata. Dengan demikian, prinsip ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan lingkungan di mana kegiatan pariwisata berlangsung. 3. Pengembangan usaha yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa industri pariwisata terus berkembang namun tidak mengganggu sumber daya alam dan masyarakat lokal. Pengembangan usaha berkelanjutan merupakan salah satu prinsip penting yang harus dipahami dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Dengan pengembangan usaha berkelanjutan, industri pariwisata dapat terus berkembang tanpa mengganggu sumber daya alam dan masyarakat lokal. Untuk memastikan bahwa pengembangan usaha berkelanjutan benar-benar terlaksana dalam industri pariwisata, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan. Pertama, industri pariwisata harus memastikan bahwa sumber daya alam yang digunakan untuk kegiatan pariwisata dapat dipertahankan dan diperluas. Ini termasuk menentukan jenis sumber daya alam yang dapat digunakan, mengurangi risiko kerusakan, dan meningkatkan kemampuan manajemen sumber daya alam. Kedua, industri pariwisata harus memastikan bahwa tujuan pengembangan kegiatan pariwisata yang dipilih dapat berkelanjutan. Ini berarti bahwa ada tujuan yang jelas dan konsisten yang dipandu oleh pendekatan yang terstruktur. Tujuan ini haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada dan mampu menangani krisis lingkungan jika muncul. Ketiga, industri pariwisata harus menyadari dampak pengembangan kegiatan pariwisata terhadap masyarakat lokal. Ini berarti bahwa industri pariwisata harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak mengganggu kesejahteraan dan keseimbangan masyarakat lokal. Hal ini termasuk menentukan tujuan yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan menjamin bahwa masyarakat lokal dapat turut serta dalam pengambilan keputusan. Keempat, industri pariwisata harus mengurangi dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata. Ini berarti bahwa industri pariwisata harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak mengganggu ekosistem dan masyarakat lokal. Untuk ini, industri pariwisata harus mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, memastikan bahwa produk yang digunakan aman bagi lingkungan, dan mengurangi tingkat polusi yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata. Dengan demikian, prinsip pengembangan usaha berkelanjutan penting untuk memastikan bahwa industri pariwisata dapat terus berkembang tanpa mengganggu sumber daya alam dan masyarakat lokal. Dengan mempertimbangkan beberapa hal penting di atas, industri pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata. 4. Komitmen untuk pelayanan kualitas tinggi sehingga para wisatawan mendapatkan kunjungan yang menyenangkan dan berkesan. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi adalah salah satu prinsip dasar yang harus dipegang ketika merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kegiatan pariwisata. Ini adalah aspek yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata, karena memastikan bahwa para wisatawan menerima layanan yang tinggi dan memiliki kunjungan yang menyenangkan. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi berarti bahwa setiap aspek dari kegiatan pariwisata harus dirancang dengan hati-hati dan dioptimalkan untuk memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Ini termasuk aspek seperti akomodasi, makanan, transportasi, aktivitas rekreasi, dan banyak lagi. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi juga berarti bahwa para ahli pariwisata harus memiliki pengetahuan tentang wilayah yang mereka kelola dan siap untuk membantu memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan pengalaman yang sebaik mungkin. Ini termasuk memberikan informasi tentang tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, saran tentang bagaimana mencapai lokasi-lokasi tersebut, dan bantuan dalam mencari akomodasi yang sesuai. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi juga berarti bahwa para ahli pariwisata harus siap untuk merespons cepat jika para wisatawan mengalami masalah selama kunjungan mereka. Ini termasuk membantu menyelesaikan masalah transportasi, akomodasi, atau hal-hal lain yang dapat terjadi selama kunjungan. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi juga berarti bahwa para ahli pariwisata harus bersedia untuk memastikan bahwa para wisatawan memiliki kunjungan yang menyenangkan dan berkesan. Ini termasuk memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan layanan yang ramah, bahwa mereka dapat menikmati kegiatan rekreasi di daerah tersebut, dan bahwa tempo kunjungan para wisatawan sesuai dengan keinginan mereka. Komitmen untuk melayani kualitas tinggi adalah salah satu prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang sangat penting. Ini berarti bahwa para ahli pariwisata harus memastikan bahwa setiap aspek dari kegiatan pariwisata dirancang dengan hati-hati dan dioptimalkan untuk memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dengan melakukan ini, para ahli pariwisata dapat memastikan bahwa para wisatawan memiliki kunjungan yang menyenangkan dan berkesan. 5. Menciptakan kerjasama yang positif antara pemerintah, masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata, dan organisasi nirlaba. Pengembangan pariwisata yang berhasil tergantung pada kerjasama yang positif antara pemerintah, masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata, dan organisasi nirlaba. Kerjasama yang baik di antara keempat pihak dapat membantu meningkatkan arus pariwisata, menciptakan lapangan kerja yang konstan, dan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada para wisatawan. Kerjasama yang positif dapat dimulai dengan pemerintah yang memiliki peran penting dalam mengembangkan pariwisata. Pemerintah dapat menyediakan infrastruktur yang diperlukan, seperti fasilitas transportasi, penginapan, dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Pemerintah juga dapat membantu untuk menciptakan lapangan kerja dengan menciptakan program-program yang dapat memberdayakan masyarakat lokal. Masyarakat lokal adalah salah satu pihak penting dalam mengembangkan pariwisata. Masyarakat lokal dapat membantu untuk menciptakan produk-produk yang unik yang dapat menarik para wisatawan. Mereka juga dapat membantu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menyediakan informasi yang akurat dan membantu para wisatawan untuk mengakses lokasi wisatanya. Pelaku industri pariwisata adalah pihak lain yang penting dalam mengembangkan pariwisata. Pelaku industri pariwisata dapat membantu untuk menciptakan produk-produk yang menarik bagi para wisatawan. Mereka juga dapat membantu untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas kepada para wisatawan. Selain itu, organisasi nirlaba juga memiliki peran penting dalam mengembangkan pariwisata. Organisasi nirlaba dapat membantu untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya pariwisata bagi masyarakat lokal. Mereka dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak pariwisata, menyediakan pelatihan kepada masyarakat lokal tentang cara meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memberikan dukungan kepada pelaku industri pariwisata. Kerjasama yang positif antara pemerintah, masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata, dan organisasi nirlaba adalah salah satu prinsip penting dalam pengembangan pariwisata. Kerjasama ini dapat membantu untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan kerjasama yang baik, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pariwisata yang lebih baik.
Berbicara mengenai Bali tentunya selalu dikaitkan dengan industri pariwisatanya yang telah berkembang sejak puluhan tahun silam. Pertumbuhan industri ini nyatanya telah menimbulkan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan sektor ekonomi dan industri lainnya di Pulau Dewata. Hanya saja, sebagai industri yang menggabungkan barang dan jasa, eksistensi pariwisata sangat bergantung pada keberadaan konsumen, yaitu wisatawan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan kuantitas wisatawan ke Bali di tengah kompetisi industri pariwisata secara global. Menurut akademisi sekaligus praktisi pariwisata, Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE, MA, pengembangan pariwisata berkelanjutan dapat menjadi solusi meningkatkan daya saing kepariwisataan Bali. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Prinsip Pariwisata Harus Mengedepankan Konsep Berkelanjutan dan Berkualitas by travelife Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE, MA Rektor Universitas Dhyana Pura Berbicara mengenai Bali tentunya selalu dikaitkan dengan industri pariwisatanya yang telah berkembang sejak puluhan tahun silam. Pertumbuhan industri ini nyatanya telah menimbulkan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan sektor ekonomi dan industri lainnya di Pulau Dewata. Hanya saja, sebagai industri yang menggabungkan barang dan jasa, eksistensi pariwisata sangat bergantung pada keberadaan konsumen, yaitu wisatawan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan kuantitas wisatawan ke Bali di tengah kompetisi industri pariwisata secara global. Menurut akademisi sekaligus praktisi pariwisata, Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE, MA, pengembangan pariwisata berkelanjutan dapat menjadi solusi meningkatkan daya saing kepariwisataan Bali. Menurut Gusti Rai Utama, pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism merupakan konsep pariwisata yang memperhitungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, tidak hanya untuk saat ini melainkan juga di masa depan. Keberadaan kegiatan pariwisata tidak hanya memberikan keuntungan atau profit bagi investor, juga menyejahterakan masyarakat lokal. Serta tetap mempertahankan keanekaragaman hayati di suatu destinasi wisata dan melestarikan nilai-nilai warisan budaya masyarakat setempat. Gusti Rai Utama yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Dhyana Pura periode 2019-2023 ini optimis jika konsep pariwisata berkelanjutan dapat terealisasikan di Bali. Terbukti dengan adanya gerakan pembangunan pariwisata berkelanjutan di desa-desa wisata, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Gusti Rai Utama pun berkesempatan menjadi salah satu fasilitator dalam Program Pendampingan Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Prinsip keberlanjutan yang diterapkan dalam program pendampingan desa wisata ini adalah mewujudkan idealisme ekonomi berbasis kerakyatan. Hal ini diimplementasikan dengan memberdayakan seluruh elemen di desa untuk menggerakkan pariwisata. Sebagai contoh, tidak diperlukan pembangunan akomodasi baru di desa wisata. Rumah-rumah warga dapat dimanfaatkan sebagai homestay. Di satu sisi menjadi daya tarik bagi wisatawan sementara di sisi lain dapat memunculkan rasa kebanggaan terhadap masyarakat lokal karena mereka tidak hanya menjadi penonton melainkan telah berpartisipasi di industri pariwisata Bali,” ujar Gusti Rai Utama. Lanjutnya, dampak positif lainnya yang dirasakan oleh desa binaan adalah tidak adanya eksploitasi lingkungan untuk kepentingan pariwisata. Selama ini pariwisata dianggap sebagai penyebab kerusakan ekologi karena kegiatan pariwisata memerlukan pembukaan lahan secara masif. Melalui konsep pariwisata berkelanjutan ini, pelaku pariwisata hanya perlu mengelola potensi alam yang ada secara bijak guna mewujudkan prinsip keberlanjutan pada aspek lingkungan hidup. Prinsip Pariwisata Berkualitas Lebih jauh Gusti Rai Utama memaparkan, tidak hanya prinsip keberlanjutan tetapi juga prinsip pariwisata berkualitas menjadi concern bagi semua pihak. Pria yang meraih gelar Doktoral Pariwisata di Universitas Udayana ini mengatakan bahwa pariwisata yang berkualitas mengacu pada tiga dimensi atau Triangle Quality Tourism. Pertama adalah Quality of Touris Experience atau kualitas pengalaman berwisata yang dirasakan wisatawan. Dalam dunia pariwisata, kepuasan wisatawan menjadi indikator keberhasilan layanan dalam industri. Setelah mengetahui bahwa kepuasan para wisatawan bergantung pada kualitas servis yang diberikan, maka perlu diketahui apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan tersebut. Misalnya saja tingkat pendidikan dan kesejahteraan hidup SDM. Semakin tinggi tingkat pendidikan atau semakin tinggi tingkat kesejahteraan SDM, maka akan baik pula kualitas pelayanan yang dapat diberikan. Sehingga dapat disimpulkan Quality of Life para SDM ini dapat menjadi salah satu indikator pariwisata yang berkualitas. Selain Quality of Tourist Experience dan Quality of life local people, kualitas investor atau quality of investor juga menjadi salah satu indikator penyelenggaraan pariwisata yang berkualitas. Menurut Gusti Rai Utama, investor tidak hanya dari pihak asing. Pemerintah pun merupakan investor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam pengembangan pariwisata di Bali. Salah satu kontribusi pemerintah selaku investor adalah mengembangkan destinasi wisata yang sudah ada namun belum terkelola secara optimal. “Destinasi inilah yang menjadi daya tarik utama atau core business dari industri pariwisata. Pengelolaan destinasi wisata harus mempertimbangkan aspek 4A, yaitu Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary,” ujar penulis buku Pemasaran Pariwisata’ tersebut. Aspek pertama adalah attraction atau atraksi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Kemudian accessibility atau akses menuju destinasi tersebut. Menurut Gusti Rai Utama, aspek inilah yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah. Ia melihat banyak destinasi wisata yang menyajikan potensi alam yang indah dan tradisi masyarakat yang unik di Bali, namun tak sedikit juga di antaranya belum terjangkau oleh para wisatawan. Entah karena infrastruktur yang kurang memadai atau tidak adanya akses transportasi menuju destinasi-destinasi yang dimaksud. Selanjutnya amenity atau amenitas, berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum. Hal ini terbilang sudah cukup banyak tersedia di Bali, bahkan ada anggapan bahwa adanya overload kamar akomodasi di Bali. Terakhir adalah ancilliary berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus destinasi tersebut. Aspek ini juga cukup tersedia karena banyak organisasi atau perhimpunan pariwisata yang memiliki concern terhadap geliat pariwisata Bali. SDM Pariwisata Selain pengelolaan destinasi wisata, hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas adalah penguatan SDM. Gusti Rai Utama menilai bahwa SDM pariwisata yang ada di Bali sebenarnya memiliki keunggulan dalam hal hospitality. Kualitas pelayanan yang diberikan dibarengi karakter keramahtamahan yang merupakan kepribadian orang Bali, menjadi nilai plus para SDM lokal yang tidak dapat ditemukan di hotel berbintang di luar negeri. Hanya saja yang belum banyak diperhatikan adalah standar kompetensi para pekerja pariwisata tersebut. Standar kompetisi dapat dibuktikan melalui sertifikasi yang diuji setiap beberapa periode. Padahal faktanya di lapangan banyak pegiat pariwisata yang enggan meningkatkan kompetensi diri atau berupaya mengantongi sertifikasi yang bisa meningkatkan daya saing mereka di tengah era persaingan global seperti saat ini. Karena itulah, diperlukan sinergi antara pemerintah dengan dunia pendidikan yang merupakan pencetak para SDM pariwisata. Pemerintah sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan menyediakan regulasi yang tepat untuk mengakomodir kebutuhan para pekerja pariwisata dalam mengakses sertifikat kompetensi. Sementara lembaga pendidikan menjadi institusi yang menyelenggarakan dan menerbitkan sertifikat kompetensi tersebut. Gusti Rai Utama menjelaskan bahwa Universitas Dhyana Pura atau populer dengan nama Undhira tersebut, selama ini telah menjadi institusi pendidikan yang membekali para lulusannya dengan sertifikat kompetensi. Pemberian sertifikasi ini juga tidak dilakukan secara sembarangan melainkan telah melalui proses uji kompetensi terlebih dahulu. Diharapkan melalui sertifikat sesuai kompetensi masing-masing, para lulusan Undhira siap terjun di dunia kerja. Undhira merupakan perguruan tinggi swasta yang berwawasan kepariwisataan berkelanjutan. Seluruh program studi yang ada di Undhira dirancang untuk mencetak SDM profesional yang dapat terjun di industri pariwisata. Namun jangan salah, prodi yang ditawarkan tidak hanya sebatas berkaitan dengan kegiatan perhotelan atau pun perjalanan wisata. Ada pula prodi yang mempelajari ilmu di bidang medis. Salah satunya adalah program S1 Fisioterapi. “Sekilas tidak nampak hubungan langsung antara tenaga fisioterapis dengan kegiatan pariwisata. Dalam kegiatan wisata tidak dapat dipungkiri adanya resiko cidera fisik yang dapat dialami sewaktu-waktu oleh wisatawan selama berwisata. Pada saat momen itulah dibutuhkan tenaga medis yang tidak hanya menguasai wawasan kesehatan juga memiliki kecakapan komunikasi dengan para wisatawan itu. Maka dalam kegiatan perkuliahan program S1 Fisioterapi, mahasiswa tidak hanya belajar seluk beluk fisioterapis juga belajar mengenai hospitality dan bahasa asing,” kata rektor peraih gelar Magister Manajemen Agribisnis Udayana tahun 2005 dan Master of Arts di CHN Professional University Leeuwarden, Belanda Tahun 2007 ini. Selain program S1 Fisioterapi, terdapat prodi lainnya yang tergabung di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains. Antara lain Gizi S1, Kesehatan Masyarakat S1, Psikologi S1, Perekam Dan Informasi Kesehatan S1, dan Biologi S1. Sementara di Fakultas Ekonomika dan Humaniora terdapat jurusan sebagai berikut Akuntansi S1 Manajemen S1 Pemasaran Digital D3 Pengelolaan Perhotelan D4 Pendidikan Guru PAUD S1 Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga S1 dan Sastra Inggris S1. Satu lagi fakultas lainnya adalah Teknologi dan Ilmu Komputer, menaungi dua prodi yaitu Ilmu Komputer dan Sistem Informatika. Profil Gusti Rai Utama Memimpin perguruan tinggi yang menaungi 15 prodi dengan jumlah mahasiswa mencapai orang, bukanlah suatu perkara yang mudah. Diperlukan sikap leadership yang baik guna mencapai sasaran target yang telah ditetapkan. Sejak dilantik pada 2019 lalu, Gusti Rai Utama telah mencanangkan program “Undhira 1000” guna menyiapkan akreditasi institusi dan mencapai target penerimaan mahasiswa baru. Selain itu ia beserta jajaran pimpinan di Undira lainnya tengah mewujudkan visi universitas teladan dan unggulan melalui implementasi tujuh Karakter. “Percaya diri, integritas, keberagaman, kewirausahaan, kepemimpinan yang melayani, profesionalitas dan wawasan global”. Pencapaian sebagai pemucuk pimpinan di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Bali, merupakan buah dari perjalanan kerja keras seorang Gusti Rai Utama. Perjuangan dipenuhi kucuran keringat dan air mata, telah ia lalui bahkan sejak di masa kanak-kanak. Pria yang terlahir dari keluarga dengan kondisi finansial yang kurang baik ini mengaku termotivasi untuk bekerja keras sejak kecil demi meningkatkan taraf hidupnya. Ia memahami bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan keluar yang dapat membawanya terhubung dengan keberhasilan. Maka ia senantiasa bersemangat tatkala mendapat kesempatan menimba ilmu di sekolah formal. Tamat dari SMA di tahun 1990, ia melanjutkan ke PPLP Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Dhyana Pura mengambil jurusan Tata Boga. Selanjutnya di tahun 1996 ia melanjutkan ke jenjang S1 Ekonomi Universitas Mahasaraswati. Sambil berkuliah, ia juga bekerja paruh waktu sebagai sopir. Ia menuturkan tidak pernah merasa berkecil hati pernah memiliki masa lalu sebagai sopir. Ia justru bangga karena telah dapat membuktikan diri telah mampu mentransformasikan kehidupannya lewat kerja keras dan tekun berusaha. Setelah menyandang gelar Sarjana Ekonomi, ia mendapat tawaran mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Dhyana Pura. Kesempatan inilah yang menjadi momentum bagi Gusti Rai Utama untuk mengubah keadaan hidupnya. Sejak saat itu pula banyak kesempatan emas yang ia dapatkan, salah satunya mendapatkan beasiswa berkuliah di Negeri Belanda. Setelah itu kariernya kian meningkat, selain menjadi dosen ia juga kerap menjadi pembicara dalam seminar juga menerbitkan berbagai buku. Sempat menjabat sebagai Wakil Rektor, kini Gusti Rai Utama dipercaya menjadi Rektor Undhira. Kisah perjalanan hidupnya tentu dapat menjadi sumber inspirasi, terutama bagi kalangan generasi muda. Gusti Rai Utama berpesan, kepada siapa pun yang merasa terlahir dari keluarga kurang mampu dan tidak memiliki akses menuju cita-cita, jangan sampai berkecil hati. Justru keterbatasan itulah hendaknya dijadikan cambuk motivasi untuk berusaha mencapai apa pun yang diinginkan. Sementara untuk siapa saja yang hidup dengan segala kemudahan untuk jangan terlena dengan apa yang dimiliki. Segera keluar dari zona nyaman dan berusaha secara mandiri, sebab apa yang kita miliki sekarang tidaklah bersifat abadi. Sumber ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
bagaimana prinsip pengembangan kegiatan pariwisata – Kegiatan pariwisata sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Pengembangan pariwisata yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan. Namun, untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata berjalan dengan baik, dilakukan pengembangan kegiatan pariwisata dengan beberapa prinsip yang harus dipatuhi. Pertama, prinsip jangkauan luas. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup seluruh masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari kegiatan pariwisata. Kedua, prinsip inklusi. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup semua aspek masyarakat dan ekonomi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek ekonomi dapat dimanfaatkan untuk memajukan sektor pariwisata. Ketiga, prinsip konservasi. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata harus disesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak lingkungan atau budaya setempat. Keempat, prinsip ketahanan. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mendukung ketahanan masyarakat dan ekonomi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata dapat menjaga daya tarik dan manfaat yang dihasilkannya. Kelima, prinsip kesejahteraan. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan dalam komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dan sosial yang dihasilkan kegiatan pariwisata dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Keenam, prinsip partisipasi. Ini berarti bahwa masyarakat harus diikutsertakan dalam proses perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata berjalan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat setempat. Ketujuh, prinsip tanggung jawab. Ini berarti bahwa pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan tanggung jawab yang tinggi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merugikan masyarakat dan lingkungan. Prinsip-prinsip ini merupakan kunci untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, kegiatan pariwisata akan menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan. Dengan begitu, pengembangan kegiatan pariwisata akan menjadi lebih efisien dan menguntungkan semua pihak. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimana prinsip pengembangan kegiatan pariwisata1. Prinsip jangkauan luas, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup seluruh masyarakat. 2. Prinsip inklusi, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup semua aspek masyarakat dan ekonomi. 3. Prinsip konservasi, yaitu kegiatan pariwisata harus disesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya. 4. Prinsip ketahanan, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mendukung ketahanan masyarakat dan ekonomi. 5. Prinsip kesejahteraan, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan dalam komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Prinsip partisipasi, yaitu masyarakat harus diikutsertakan dalam proses perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata. 7. Prinsip tanggung jawab, yaitu pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan tanggung jawab yang tinggi. Penjelasan Lengkap bagaimana prinsip pengembangan kegiatan pariwisata 1. Prinsip jangkauan luas, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup seluruh masyarakat. Prinsip jangkauan luas merupakan salah satu prinsip dasar untuk mengembangkan kegiatan pariwisata. Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup seluruh masyarakat. Prinsip ini menekankan bahwa pariwisata harus tersedia untuk semua orang, bukan hanya untuk kelompok terbatas, seperti orang kaya atau wisatawan asing. Tujuan utama dari prinsip ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pariwisata bagi masyarakat dan kemajuan ekonomi daerah. Kebijakan yang dihasilkan dari prinsip jangkauan luas adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kegiatan pariwisata. Hal ini penting karena masyarakat yang terlibat akan menjadi sasaran utama dari kegiatan pariwisata. Dengan demikian, masyarakat akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata dan mendapatkan manfaat dari itu. Selain itu, kebijakan yang dihasilkan dari prinsip jangkauan luas juga difokuskan pada pengembangan kegiatan pariwisata yang menyediakan manfaat seluas mungkin bagi masyarakat. Hal ini penting karena kegiatan pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini juga mencakup penyediaan akses ke sumber daya alam yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan pariwisata. Pemerintah juga dapat berperan penting dalam menerapkan prinsip jangkauan luas. Pemerintah dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk kegiatan pariwisata, misalnya dengan menyediakan infrastruktur, dukungan keuangan, dan insentif investasi. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan menikmati kegiatan pariwisata. Prinsip jangkauan luas sangat penting bagi kegiatan pariwisata. Prinsip ini menekankan bahwa kegiatan pariwisata harus tersedia untuk semua orang dan menciptakan manfaat seluas mungkin. Kebijakan yang dihasilkan dari prinsip ini membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat, serta dukungan dari pemerintah. Prinsip ini dapat membantu masyarakat untuk lebih menikmati kegiatan pariwisata dan menciptakan manfaat ekonomi yang lebih luas. 2. Prinsip inklusi, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup semua aspek masyarakat dan ekonomi. Prinsip inklusi adalah salah satu prinsip yang digunakan untuk pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mencakup semua aspek masyarakat dan ekonomi. Ini berarti bahwa pengembangan pariwisata harus melibatkan semua segmen masyarakat dalam membuat keputusan, termasuk masyarakat lokal, pemerintah, bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan mengadopsi prinsip inklusi, kegiatan pariwisata dapat menciptakan dampak yang lebih positif bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Prinsip inklusi juga menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Hal ini penting karena ini memungkinkan semua segmen masyarakat untuk secara langsung mempengaruhi keputusan yang dibuat tentang kegiatan pariwisata. Hal ini juga memungkinkan masyarakat lokal untuk berbagi pendapat dan masukan mereka tentang kegiatan pariwisata dan cara mengelola lingkungan alam dan sosial di sekitar area pariwisata. Partisipasi ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Prinsip inklusi juga melibatkan aktivitas masyarakat lokal dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Hal ini penting agar masyarakat lokal dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata. Hal ini juga memungkinkan masyarakat lokal untuk mengembangkan kemampuan mereka dan memperoleh sumber penghasilan baru melalui kegiatan pariwisata. Aktivitas ini juga membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan membangun ekonomi lokal. Kesimpulannya, prinsip inklusi penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan semua segmen masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, serta menciptakan peluang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata. Dengan mengikuti prinsip inklusi, pengembangan pariwisata dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. 3. Prinsip konservasi, yaitu kegiatan pariwisata harus disesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya. Prinsip konservasi menjadi salah satu prinsip penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Konservasi adalah proses mengendalikan dan melestarikan lingkungan alam dan budaya agar tetap terjaga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan budaya. Prinsip ini membantu dalam mengatur pengembangan pariwisata agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus melindungi dan mempertahankan kelestarian lingkungan alam dan budaya. Prinsip konservasi dalam pengembangan kegiatan pariwisata terfokus pada tiga hal yaitu pengaturan ekosistem, konservasi sumber daya alam dan budaya, serta pengawasan pariwisata. Pertama, pengaturan ekosistem harus menjadi perhatian utama dalam kegiatan pariwisata. Pengaturan ekosistem meliputi pengelolaan habitat, penanggulangan polusi, dan pengendalian penyebaran hewan dan tumbuhan. Pengaturan ekosistem ini bertujuan untuk mencegah habitat yang terganggu dan memberikan keseimbangan lingkungan alam. Kedua, konservasi sumber daya alam dan budaya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sumber daya alam dan budaya merupakan bagian penting dari kegiatan pariwisata. Oleh karena itu, konservasi sumber daya alam dan budaya harus diprioritaskan agar tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Pemerintah harus mengambil tindakan untuk mencegah pengelolaan sumber daya alam dan budaya yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, pengawasan pariwisata harus dilakukan agar kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan aman dan tertib serta sesuai dengan prinsip konservasi. Pengawasan pariwisata adalah proses mengontrol dan memantau kegiatan pariwisata untuk mencegah dampak negatif seperti polusi, kerusakan habitat, dan penyebaran hewan dan tumbuhan yang tidak diinginkan. Kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip konservasi, sehingga dapat meminimalkan kerusakan lingkungan alam dan budaya. Kesimpulannya, prinsip konservasi harus diperhatikan dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip konservasi meliputi pengaturan ekosistem, konservasi sumber daya alam dan budaya, serta pengawasan pariwisata. Dengan mengikuti prinsip konservasi ini, kegiatan pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melindungi dan mempertahankan kelestarian lingkungan alam dan budaya. 4. Prinsip ketahanan, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan untuk mendukung ketahanan masyarakat dan ekonomi. Prinsip ketahanan merupakan salah satu prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pariwisata. Prinsip ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat mendukung ketahanan masyarakat dan ekonomi di daerah pariwisata. Ketahanan masyarakat dan ekonomi dapat dicapai dengan mengembangkan industri pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Usaha ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa setiap kegiatan pariwisata yang dikembangkan tidak mengganggu keseimbangan alam dan menghormati hak-hak masyarakat setempat. Selain itu, pemerintah daerah juga harus menjamin bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan tidak akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat setempat. Ketahanan ekonomi juga bisa dicapai dengan memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. Usaha ini dapat dilakukan dengan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah pariwisata. Dengan demikian, masyarakat lokal dapat menikmati manfaat yang bisa didapat dari sektor pariwisata. Selain itu, prinsip ketahanan juga harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat berkembang dengan sehat. Usaha ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa setiap proses pengembangan kegiatan pariwisata di daerah pariwisata berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, pemerintah daerah juga harus memastikan bahwa setiap kegiatan pariwisata yang dikembangkan akan menghasilkan produk dan layanan berkualitas. Kesimpulannya, prinsip ketahanan merupakan salah satu prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang penting untuk diperhatikan. Prinsip ketahanan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat mendukung ketahanan masyarakat dan ekonomi di daerah pariwisata, serta dapat membawa manfaat bagi masyarakat lokal. Selain itu, prinsip ketahanan juga harus memastikan bahwa setiap kegiatan pariwisata yang dikembangkan berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Prinsip kesejahteraan, yaitu kegiatan pariwisata harus dikembangkan dalam komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prinsip kesejahteraan merupakan salah satu prinsip penting dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip ini menekankan bahwa pariwisata harus dikembangkan dalam komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini berarti bahwa kepentingan masyarakat yang berkepentingan harus diutamakan di atas kepentingan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam pariwisata. Komitmen untuk kesejahteraan masyarakat harus diberikan oleh pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata. Ini berarti bahwa semua kegiatan pariwisata harus memiliki tujuan yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan harus mencerminkan nilai-nilai yang menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Komitmen ini juga harus ditunjukkan dalam bentuk tindakan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini berarti bahwa pemangku kepentingan harus menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kepentingan bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan jangkauan akses ke fasilitas pariwisata, mengurangi dampak negatif pariwisata, mengembangkan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan, dan memastikan bahwa masyarakat lokal berpartisipasi dalam setiap proyek pariwisata. Selain itu, pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa masyarakat lokal menerima manfaat yang adil dari kegiatan pariwisata. Ini berarti bahwa pemangku kepentingan harus memastikan bahwa masyarakat lokal menerima kompensasi yang adil untuk setiap kehilangan yang mereka alami, dan mendapatkan keuntungan yang adil dari kegiatan pariwisata. Komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat juga harus ditunjukkan melalui pembangunan infrastruktur sosial dan ekologis yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa pemangku kepentingan harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak menyebabkan kerusakan ekologi atau menurunkan kualitas hidup masyarakat. Kesimpulannya, prinsip kesejahteraan adalah salah satu prinsip penting dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip ini memerlukan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta tindakan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemangku kepentingan harus menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau bisnis, dan memastikan bahwa masyarakat lokal menerima manfaat yang adil dari kegiatan pariwisata. Selain itu, pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak menyebabkan kerusakan ekologi atau menurunkan kualitas hidup masyarakat. 6. Prinsip partisipasi, yaitu masyarakat harus diikutsertakan dalam proses perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip partisipasi merupakan salah satu dari 6 prinsip pengembangan kegiatan pariwisata. Prinsip ini menekankan bahwa masyarakat harus diikutsertakan dalam proses perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan menguntungkan masyarakat setempat, bukan hanya menguntungkan pengembang atau investor. Kegiatan pariwisata yang dikembangkan harus selaras dengan minat dan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan partisipasi masyarakat, pengembang pariwisata dapat memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat dan menyesuaikan perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata sesuai dengan kebutuhan tersebut. Partisipasi masyarakat juga penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai budaya dan budaya lokal yang ada di daerah yang bersangkutan. Partisipasi masyarakat juga penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan partisipasi masyarakat, masyarakat setempat akan lebih memahami kegiatan pariwisata yang dikembangkan dan lebih cenderung mendukungnya. Partisipasi masyarakat juga penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan tidak merugikan lingkungan. Masyarakat setempat akan memiliki pandangan yang lebih luas tentang bagaimana kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat memberikan manfaat dan melindungi lingkungan. Partisipasi masyarakat juga penting dalam memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan berkelanjutan. Masyarakat setempat akan memiliki pandangan yang lebih luas tentang bagaimana kegiatan pariwisata yang dikembangkan dapat berkelanjutan dan menghasilkan manfaat jangka panjang. Kesimpulannya, partisipasi masyarakat merupakan salah satu prinsip penting dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Dengan partisipasi masyarakat, pengembang pariwisata dapat memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat dan menyesuaikan perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata sesuai dengan kebutuhan tersebut. Partisipasi masyarakat juga penting untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai budaya dan budaya lokal yang ada di daerah yang bersangkutan, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat dan melindungi lingkungan, serta berkelanjutan. 7. Prinsip tanggung jawab, yaitu pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan tanggung jawab yang tinggi. Prinsip tanggung jawab merupakan salah satu prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pengembangan kegiatan pariwisata memiliki dampak yang luas, baik secara ekonomi maupun sosial. Prinsip tanggung jawab ini menekankan bahwa pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan tanggung jawab yang tinggi. Pertama, pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan secara berwawasan lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pariwisata tidak merusak lingkungan. Untuk itu, pengelola kegiatan pariwisata harus mengikuti berbagai ketentuan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, pengelola kegiatan pariwisata harus mematuhi regulasi lingkungan dan menghormati hak-hak masyarakat setempat. Kedua, pengembangan kegiatan pariwisata harus memperhatikan hak-hak asasi manusia. Usaha pariwisata yang dilakukan harus menjamin hak-hak asasi manusia yang berlaku di masyarakat. Hal ini penting agar hak-hak asasi manusia tidak dilanggar dalam proses pengembangan kegiatan pariwisata. Ketiga, pengembangan kegiatan pariwisata harus berwawasan ekonomi. Pihak pengelola kegiatan pariwisata harus terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Misalnya, pengelola kegiatan pariwisata harus memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat agar mereka dapat bekerja di bidang pariwisata. Keempat, pengembangan kegiatan pariwisata harus memperhatikan kualitas pelayanan. Pihak pengelola kegiatan pariwisata harus memastikan bahwa pelayanan yang diberikan kepada para wisatawan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Misalnya, pengelola kegiatan pariwisata harus memastikan bahwa para wisatawan mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Kelima, pengembangan kegiatan pariwisata harus menjaga keamanan. Pihak pengelola kegiatan pariwisata harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dilakukan aman dan nyaman bagi para wisatawan. Hal ini penting agar para wisatawan tidak merasa tidak nyaman atau terancam dalam kegiatan pariwisata yang dilakukan. Keenam, pengembangan kegiatan pariwisata harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat setempat. Pihak pengelola kegiatan pariwisata harus menjamin bahwa kegiatan pariwisata yang dilakukan tidak merugikan masyarakat setempat. Misalnya, pengelola kegiatan pariwisata harus memastikan bahwa mereka dapat mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata yang dilakukan. Ketujuh, pengembangan kegiatan pariwisata harus berwawasan budaya. Pihak pengelola kegiatan pariwisata harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dilakukan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat. Hal ini penting agar kegiatan pariwisata yang dilakukan dapat disambut dengan baik oleh masyarakat setempat. Kesimpulannya, prinsip tanggung jawab merupakan salah satu prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang penting untuk diperhatikan. Prinsip ini menekankan bahwa pengembangan kegiatan pariwisata harus dilakukan dengan tanggung jawab yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pariwisata yang dilakukan tidak merugikan masyarakat setempat, baik secara ekonomi maupun sosial.
bagaimanakah prinsip pengembangan kegiatan pariwisata